PESANTREN IBNU SYAM – Pada hari Kamis, 08 Agustus 2024 Pesantren Ibnu Syam menggelar kegiatan Milad ke 6 dan Khutbatul Iftitah Pesantren Ibnu Syam di Halaman Pesantren Ibnu Syam II. Tema kegiatan ini adalah “Berkolaborasi Mewujudkan 7 Karakter Insan Ibnu Syam”.
Suatu kebahagiaan, alhamdulillah pada acara Milad ke-6 Pesantren Ibnu Syam ke-6 ini dihadiri oleh tamu undangan istimewa, di antaranya: Kakanda Dr. KH. Ahmad Slamet Ibnu Syam, L.c., M.A. yaitu H. Ilyas, Kyai Syaiful Bahri, H. Rahmatullah, S.E., M.Si., M.M. anggota DPRD Kota Cilegon, Pelatih Tapak Suci dan olahraga Anggar, serta lainnya.
Acara Milad ke-6 ini menjadi tonggak sejarah yang penting bagi perkembangan Pesantren Ibnu Syam. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kemajuan, baik dari kualitas SDM, santri, maupun berbagai programnya.
Di tahun ke 6 ini alhamdulillah Pesantren Ibnu Syam sudah melahirkan 140 lebih hafizh dan hafizhah 30 juz, bahkan ada beberapa yang sudah mendapatkan sanad sertifikasi tahfizh Al-Qur’an internasional. Dan saat ini terdapat 700 santri Pesantren Ibnu Syam, di pusat sekitar 550 santri, sebagiannya terdapat di Pesantren Ibnu Syam cabang Lampung dan Palembang. Ini berkat kuasa Allah subhanahu wa ta’ala yang patut kita syukuri bersama.
Wasilahnya itu semua, karena Allah SWT hadirkan semua Keluarga Pesantren Ibnu Syam yang berkontribusi dengan baik. Alhamdulillah di antara yang baik ada yang lebih baik lagi yang berhak mendapatkan reward dari Pesantren Ibnu Syam. Berikut nama-nama SDM Award tahun 2023-2024:
• Pencipta Mars Pesantren Ibnu Syam diberikan kepada Ustadzah Hadina Izni, SPd.
• Terbaik III diberikan kepada Pak Said
• Terbaik II diberikan kepada Ustadz Yudid Tira Edmansyah
• Terbaik I diberikan kepada Ustadzah Ayu Dita Triana
• Best of the Best diberikan kepada Ustadz Ade Firdaus
Adanya reward ini tentunya supaya menjadi motivasi bersama untuk terus meningkatkan kualitas kinerja agar mencapai target dengan baik.
Pesantren Ibnu Syam mengadakan MTQ, MSQ, dan MHQ kategori 1, 5, dan 10 juz, serta hadiahnya diberikan di acara puncak Milad ke-6 dan Khutbatul Iftitah Pesantren Ibnu Syam. Berikut data pemenangnya:
1. Kategori 1 juz:
– Juara 1: Rayyan Akhas
– Juara 2: Nur Panca Rahayu
– Juara 3: Gilang Arifatul Azam
2. Kategori 5 juz:
– Juara 1: M. Naufal Al Faridh
– Juara 2: Siti Robiatul Kaila Insani
– Juara 3: Lucky Fahrizal Arkan
3. Kategori 10 juz:
– Juara 1: M. Shehzard Putranaula
– Juara 2: Jasmine Aulia
– Juara 3: Pizah Septa Anggara
1. Juara 1: PIS 1
2. Juara 2: PIS 2 putra
3. Juara 3: PIS 2 putri
1. Juara 1: PIS 1
2. Juara 2: PIS 2 putri
3. Juara 3: PIS 2 putra
Adanya perlombaan dan diberikannya hadiah ini agar para santri Pesantren Ibnu Syam semangat terus dalam mengembangkan bakat dan minatnya untuk menjadi orang-orang yang berkualitas.
Dalam sambutannya, Dr. Slamet merasa bangga kepada seluruh santri Pesantren Ibnu Syam yang berasal dari berbagai penjuru daerah yang ada di Negara Indonesia, mulai dari Sabang-Merauke.
Inilah motivasi yang disampaikannya kepada para santri, beliau mengutip dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana berikut:
وإن الملائكةَ لتضَعُ أجنحتها لِطالبِ العلم رِضاً بما يصنع، وإن العالِمَ ليَسْتَغْفِرُ له من في السمواتِ ومَن في الأرضِ، حتى الحيتانُ في الماءِ، وفضلُ العالم على العابد كفضل القمرِ على سائر الكواكب، وإنّ العلماء ورثة الأنبياء، إنّ الأنبياء لم يُورِّثُوا ديناراً ولا درهماً، إنما ورَّثُوا العلمَ، فمن أخذه أخذ بحظٍ وافرٍ
Artinya: “Dan sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayap-sayap mereka untuk para penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang mereka cari. Dan sesungguhnya seorang ulama dimohonkan ampunan untuknya oleh semua yang ada di langit dan di bumi, sampai-sampai ikan yang ada di dalam air. Dan keistimewaan ulama di atas ahli ibadah yaitu seperti keistimewaan bulan dibandingkan bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan Dinar tidak pula Dirham, akan tetapi yang mereka wariskan adalah ilmu. Barang siapa yang mengambil warisan para Nabi (yaitu ilmu), sungguh ia telah mengambil keuntungan yang sangat banyak,” (HR Abu Dawud).
Berdasarkan penjelasan hadits di atas, seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada makhluk Allah SWT di bumi merupakan orang-orang yang beruntung dan mulia, karena setiap waktunya mereka selalu mendapat ridho Allah SWT, yang juga didoakan oleh para penghuni langit dan bumi bahkan ikan-ikan di laut ikut memohonkan ampunan bagi mereka. Dan para santri adalah para calon ulama untuk mengajarkan kebaikan sebanyak-banyaknya kepada makhluk Allah SWT di muka bumi ini.
Maka sudah sepatutnya kita semua bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya yang diberikan. Sebagaimana penjelasan dari Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7:
{ وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ }
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’.”
BACA JUGA: Jangan Memusuhi Alquran; Pesan Prof. Dr. Said Agil Husin al-Munawar dalam Milad Pesantren Ibnu Syam Ke-5.
Dr. Slamet juga menyampaikan, bahwasanya semua keluarga Pesantren Ibnu Syam, baik santri maupun SDM nya harus mewujudkan tujuh karakter Insan Ibnu Syam yang menjadi standar minimal ini. Sebagaimana berikut:
Penghafal Al-Qur’an tentu saja harus berusaha agar memiliki akhlak yang baik sebagaimana ajaran dalam Al-Qur’an. Tuntutan bersama sebagai hamba Allah SWT agar memiliki akhlak dengan sebaik-baiknya, khususnya para penghafal Al-Qur’an, yang setiap harinya melantunkan ayat-ayatnya.
Santri Pesantren Ibnu Syam itu bacaannya harus fasih sesuai yang Rasulullah SAW ajarkan kepada para sahabat. Tentunya bukan hanya fasih, tapi Dr. Slamet juga menegaskan bahwasanya tidak cukup fasih bacaannya, melainkan juga harus rasikh yaitu hafalan yang kuat.
Tidak cukup hafal Al-Qur’an, tapi juga harus hafal hadits, agar kita sebagai umat Islam dapat menerapkan syariat sesuai ajaran dalam Al-Qur’an juga sunnah Rasulullah SAW.
Cara yang tepat agar dapat mudah memahami isi kandungan Al-Qur’an tentu saja harus bisa membaca kitab kuning. Karena Al-Qur’an sangat perlu ditadabburi agar mudah dalam mengamalkannya.
Dr. Slamet adalah pimpinan yang mengajarkan kepada santrinya untuk dapat berkolaborasi dengan banyak orang di luar negaa Indonesia. Tentu saja cara yang dapat diusahakan untuk bisa menambah relasi dengan mereka dengan cara mahir berbahasa yang digunakan di dunia internasional.
Lulusan Pesantren Ibnu Syam harus mampu dalam memimpin semua kegiatan yang dibutuhkan masyarakat. Seperti halnya, menjadi imam di masjid setempat, pemimpin tahlilan (bagi pengikut Nahdlatul Ulama), atau mimpin kegiatan lainnya, seorang santri sudah harus siap siaga menjadi contoh terbaik, bahkan pelopor yang dapat menggerakkan masyarakat agar maju dalam berbagai bidang.
Tantangan di era serba canggih sekarang, untuk mencapai cita-cita sangatlah mudah, tentunya jika punya ilmunya. Maka dari itu, Keluarga Pesantren Ibnu Syam, khususnya para santrinya, harus multi talenta, menguasai berbagai cabang ilmu hingga mengantarkan mereka menjadi generasi yang dapat mencerahkan dunia.
Demikian motivasi untuk kita bersama, agar terus semangat dalam menuntut ilmu dan mengembangkan Pesantren Ibnu Syam menjadi Pesantren yang maju, manfaat, dan berkah bagi semua orang, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Tim Media Pesantren Ibnu Syam
Leave a Comment