Tuesday, 10 Dec 2024
  • Disinilah lahirnya para penghafal al-Qur'an yang fasih & rasikh
  • Disinilah lahirnya para penghafal al-Qur'an yang fasih & rasikh

Penjengukan Santri dan Kajian Umum Tafsir Surat Al-Qashash

penjengukan_santri_dan_kajian_umum_tafsir_surat_al-qashash

PPESANTREN IBNU SYAM Pada hari Ahad, 10 November 2024, tiba lagi jadwal penjengukan santri Pesantren Ibnu Syam yang dibarengi dengan kajian umum pembahasan Tafsir Surat Al-Qashash di Masjid Assalaam Komplek Krakatau Steel. Alhamdulillah, pemateri kali ini bukan hanya dari Pimpinan Pesantren yaitu Dr. KH. Ahmad Slamet Ibnu Syam, Lc., M.A. dan Ustadzah Nabilah Abdulrahim Bayan, Lc., M.Ag. juga diisi oleh Syeikh Abdullah Al Najjar (Ulama dari Negeri Syam yang menjadi pengajar di Pesantren Ibnu Syam).

Gambaran Umum Surat Al-Qashash

Surah Al-Qashash merupakan golongan surah Makiyyah yang diturunkan di kota Mekah, sebelum Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah. Surat ini menjelaskan kisah tentang Nabi Musa alaihis salam dan kesombongannya Firaun atas kekuasaannya serta diakhiri dengan kisah kesombongannya Qorun atas kekayaannya (fokusnya adalah tauhid atau mengeesakan Allah ﷻ). Pembahasannya adalah risalah (kerasulan), hari dimana manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti. Mirip dengan surah sebelumnya (An-Naml) lebih terperinci daripada sebelumnya.

Tafsir Surat Al-Qashash

BACA JUGA: Pesantren Ibnu Syam Undang Rektor Univ. Syeikh Ahmad Kaftaru Damascus

Penjelasan Syeikh Al Najjar tentang Kisah Qarun 

Di antara makna wahyu adalah isyarat yang cepat dan tepat dengan menggunakan qalbu (hati). Di antara makna wahyu, yang Allah ﷻ sampaikan kepada malaikat untuk dikerjakan sesuai tugasnya. Dan diantara makna wahyu, yang diberikan kepada para nabinya.

Nasihat itu berupa mengerjakan kebaikan atau meninggalkan kemungkaran. Pertama dalam surah Al-Qashash adalah nasihat dari kisah Firaun. Kedua dari kisah Qarun. Yaitu Qarun adalah manusia yang tidak mendengar nasihat ulama, dan memiliki sifat sombong.

Pelajaran yang dapat dipelajari adalah bahwa pertama harta Qarun dijadikan wasilah. Kedua, supaya beliau berhati-hati terhadap apa yang beliau miliki untuk kematian beliau. Ketiga, supaya beliau berbuat baik kepada orang-orang fakir.

Para ulama berkata: nasihat itu mudah, orang yang bertaufiq ialah orang yang mendapatkan nasihat. Manusia itu mau tidak mau akan meninggalkan dunianya, dan akan menjumpai Allah ﷻ. Dan dihadapkan kepada Allah ﷻ, sendirian. Dan setiap manusia datang pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. Nabi ﷺ, datang sebagai penasihat kita semua. Dan begitu pula Nabi Adam mengarahkan kita ke jalan keselamatan serta menuju jalan surga.

Orang-orang Indonesia memiliki akhlak yang baik. Rasulullah ﷺ bersabda orang yang paling dekat kepadaku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya. Jalan terbaik untuk bisa bersama Rasulullah ﷺ adalah dengan taat kepada Allah ﷻ, ketaatan terhadap Allah ﷻ ada dua: yaitu takwa (mengerjakan segala kebaikan, dan menjauhkan diri dari segala kemungkarannya). Maka taat kepada Allah ﷻ adalah menuju jalan kepada Rasulullah ﷺ, dan kita berharap kepada Allah ﷻ agar diberikannya nikmat bisa bersama Rasulullah ﷺ di surga tertinggi.

Dan perhatikan dalam surah Al-Qashash, kita akan mendapatkan perbedaan antara ulama dengan orang awam.

Tafsir Surat Al-Qashash

Penjelasan tentang Surat Al-Qashash oleh Dr. Slamet

Pembahasan pokok surat ini yaitu: seputar bagaimana konsep yang al-haq dan al-batil. Bagaimana konsep orang yang rendah hati dan orang yang sombong. Bagaimana pertentangan tentara-tentara Allah ﷻ dan tentara-tentara syaiton. Maka untuk mengarahkan kepada itu semua, kita dianjurkan untuk menyelami kisah di antara dua surah ini.

1. Kisah Fir’aun dan Nabi Musa dalam Surat Al-Qashash

Kesombongan dari sisi seorang pemimpin yang diberi kekuasaan, digambarkan dalam kisahnya Fir’aun. dampak kesombongannya itu, bani Israil merasakan diadzab oleh Fr’aun, anak laki-laki yang lahir dibunuh, anak perempuan dijadikan budak. Kemudian saking sombongnya ia mengaku sebagai tuhan.

Surah ini dimulai dengan kisah Fir’aun yang merusak bumi. Dan ini akan menjadi contoh di bumi disetiap tempat pada zamannya. Dilanjut dengan rinci cerita kelahiran Nabi Musa AS. Ada ketakutan dari Ibu Nabi Musa AS karena setiap anak laki-laki yang lahir akan dibunuh. Lalu Allah ﷻ memberikan keilhaman kepada Ibu Nabi Musa AS, agar menghanyutkan Nabi Musa AS di sungai.

Lalu istrinya Fir’aun melihat Nabi Musa AS, kemudian diangkat menjadi anak. Fir’aun tidak tahu bahwa Nabi Musa AS adalah anak yang akan menghacurkan kerajaannya. Beliau bermimpi ada salah seorang anak laki-laki dari bani Israil yang akan menghancurkan kerajaannya. Karena itulah, Fir’aun membunuh setiap anak laki-laki yang lahir.

Setelah dewasa, Nabi Musa AS pernah menolong seorang lelaki dan terbunuh lawannya tanpa sengaja. Informasi ini sampai kepada Fir’aun, dan Nabi Musa AS menjadi buronan kerajaan dan hendak dibunuh oleh Fir’aun.

Nabi Musa AS hijrah dari Mesir ke Madyan (sebelah utaranya Saudi Arabia – Yordania) dan menikah dengan putrinya Nabi Syu’aib AS. Maharnya yaitu menjadi pembantu Nabi Syu’aib AS selama delapan tahun, dan utamanya sepuluh tahun. Maka Nabi Musa AS memilih yang sempurna yaitu sepuluh tahun. Ini yang dinamakan berkhidmat dalam mendapatkan kesuksesan yaitu menempuh jalan untuk membantu kemudahan orang lain.

Selanjutnya dakam berdakwah Nabi Musa AS meminta saudaranya yaitu Nabi Harun AS, agar membantu menyampaikan pesan dakwah kepada bani Israil, khususnya Fir’aun. Hal ini karena Nabi Musa AS jika berbicara kurang fasih sebab sewaktu bayi pernah dikasih makan arang oleh Fir’aun. Maka dari itu meminta tolong kepada saudaranya (Nabi Harun AS) yang fasih dalam hal berbicara.

Allah ﷻ menganugerahi Nabi Musa AS dengan dua mukjizat yaitu tongkatnya yang dapat berubah menjadi ular besar dan tangannya yang bercahaya. Dua mukjizat ini menjadi bekal Nabi Musa AS untuk berdakwah kepada Fir’aun. Hingga pada puncaknya Fir’aun murka dan ingin membunuh Nabi Musa AS dan pengikutnya. Namun, Allah ﷻ menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya dalam laut. Inilah janji Allah ﷻ untuk orang-orang zalim, yaitu melaknatnya ketika masih di dunia dan di hari kiamat mereka tidak akan ditolong.

Dan Allah ﷻ menutup surah ini dengan jalan kebahagiaan (keimanan) sebagaimana yang dicontoh oleh Rasulullah ﷺ.

Tafsir Surat Al-Qashash

2. Kisah Qarun Dijelaskan oleh Ustadzah Nabilah

Kesombongan karena harta digambarkan dengan kisahnya Qarun. Ia merasa semua hartanya tersebut karena ilmu yang dimilikinya dan miliknya, bukan punya tuhan. Saking sombongnya atas banyaknya harta, sampai Allah ﷻ tenggelamkan Qarun dan harta tersebut ke dalam tanah.

Maka dua kisah ini sebagai rumus atau simbol kesombongan yang ada dalam kehidupan manusia. Manusia biasa yang punya kekuasaan atau harta sangat rentan untuk sombong, dan kesombongan mengarah pada kehancuran.

Kesimpulan

Penutup surah Al-Qashash: Barang siapa berbuat baik, Allah ﷻ akan membalas dengan kebaikan yang lebih, begitupun dengan sebaliknya. Mulailah kebaikan dari hal kecil seperti niat. Lalu, mengingatkan kita kepada Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah bentuk kasih sayang Allah ﷻ kepada Rasulullah ﷺ. Seperti yang ada pada surah Ar-Rahman ayat 1 dan 2. Dan jangan pula engkau menyembah selain Allah ﷻ.

Wallohu A’lam
Oleh Tim Multimedia Pesantren Ibnu Syam

This article have

0 Comment

Leave a Comment