Monday, 17 Feb 2025
  • Disinilah lahirnya para penghafal al-Qur'an yang fasih & rasikh
  • Disinilah lahirnya para penghafal al-Qur'an yang fasih & rasikh

Tafsir Surat Al-‘Ankabut: Hikmah Dibalik Ujian Para Nabi

Penjengukan-Santri-dan-Kajian-Bulanan

PESANTREN IBNU SYAMPada hari Ahad, tanggal 9 Februari 2025 Pesantren Ibnu Syam mengadakan acara penjengukan santri sekaligus kajian bulanan yang diisi oleh Pimpinan Pesantren, dengan tema Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut. Pada kesempatan kali ini Syeikh Abdullah Al-Najjar juga menyampaikan nasihat dan motivasinya kepada jamaah yang hadir.

Parenting-dalam-Islam

 

Nasihat dari Syeikh Abdullah Al-Najjar

Syeikh Al Najjar menjelaskan, “Jika kita ingin menanam untuk seratus tahun ke depan, maka binalah seorang manusia.” Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah mewariskan seorang anak kepada orang tuanya, dan Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan kepada seluruh anak untuk patuh kepada orang tuanya,

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 23:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Parenting dalam Islam

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Artinya: “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan sholat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan sholat itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka,” (HR Abu Dawud).

Bermainlah dengan anakmu dan ajarkanlah anakmu adab dimulai dari usia tujuh tahun, serta ajarilah ilmu-ilmu yang dimiliki orangtuanya di usia empat belas tahun. Hadits di atas mengajak kita untuk menjadikan anak kita menjadi anak-anak generasi Islam yang beradab dan berilmu sesuai syariat agama Islam.

Tanggung Jawab Setiap Orang

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya: “Ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, seorang yang menangani urusan umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia bertanggung jawab dengan kepemimpinannya atas mereka, seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia bertanggung jawab atas mereka, seorang wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan ia bertanggung jawab atas mereka. Seorang budak adalah pemimpin bagi harta tuannya, dan ia bertanggung jawab atasnya. Maka setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggung jawabannya atas kepemimpinannya,” (HR Abu Daud).

Siapakah Orang yang Paling Pelit?

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ

Artinya: “Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak membaca sholawat kepadaku,” (HR Tirmidzi).

Amalan Jariah

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِم

Artinya: “Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang selalu mendoakannya,” (HR Muslim).

Berapa pentingnya peran orangtua untuk mendidik anak-anaknya, agar anak tumbuh dewasa dalam keadaan baik, dan mempunyai akhlak mulia seperti akhlak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Diharapkan orang tua agar selalu memperhatikan cara berpakaian anak-anaknya, khususnya anak perempuan dalam berhijab menutup auratnya.

Hikmah-Dibalik-Ujian-Para-Nabi

 

Penjelasan Tafsir Surat Al-‘Ankabut dari Dr. Slamet

Surat yang diturunkan di kota Mekah (makiyyah) yaitu menerangkan tentang aqidah. Surat yang diturunkan di kota Madinah (madaniah) yaitu menerangkan tentang syariat. Kemudian, surat Al-‘Ankabut disebut surat makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah dan membahas tentang aqidah.

Al-‘Ankabut artinya laba-laba. Alasan surat ini dinamakan dengan surat Al-‘Ankabut (laba-laba) padahal isinya tentang ujian, yaitu karena ada kaitannya dengan sarang laba-laba yang begitu rumit bagaikan sebuah ujian. Namun, sarang laba-laba adalah rumah yang paling mudah rapuh. Seperti halnya ketika seorang hamba yang menghadapi ujian, meskipun bertubi-tubi, tapi itu tidak ada apa-apanya, ketika dijalani oleh seorang hamba yang imannya kuat.

Ayat pertama sampai ayat ketujuh berisi tentang pembuktian seseorang yang beriman. Ini janji Allah subhanahu wa ta’ala bahwa ketika seorang hamba beriman, pasti Allah subhanahu wa ta’ala akan mengujinya dengan berbagai ujian.

Allah Subhanahu wa Ta’ala akan Menguji Orang Beriman

Sa’ad bin Abi Waqqash adalah satu dari sepuluh sahabat nabi yang sudah dijamin masuk surga. Ia tidak pernah durhaka kepada ibunya. Saat usianya tujuh belas tahun ia masuk agama Islam. Setelah ibunya mengetahui keislaman anaknya, ia tidak menyetujuinya, dan memerintahkan agar anaknya kembali ke agama nenek moyangnya.

Karena keteguhannya Sa’ad, ibunya sampai bilang tidak akan makan dan minum sampai anaknya kembali ke agama nenek moyangnya. Mulai saat itulah Sa’ad diejek oleh kawannya dengan ejekan, “anak yang membunuh ibunya sendiri.”

Ini termasuk ujiannya yang berat, karena harus menolak keinginan ibunya bahkan sampai tidak makan dan minum. Dengan ancaman itu, Sa’ad tidak sedikitpun goyah keimanannya, ia membiarkan ibunya tidak makan, dan mengatakan, “Wahai ibuku, seandainya engkau memiliki 100 nyawa, lalu nyawa itu melayang satu per satu demi memaksaku untuk keluar dari agamaku, niscaya aku tetap teguh pada pendirianku untuk tidak keluar dari agamaku. Aku tidak akan merespons ancaman-ancaman itu. Silakan saja jika memang tidak mau makan.”

Inilah kisah yang menjadi sebab turunnya ayat kedelapan surat Al-‘Ankabut.

Contoh ujian di zaman sekarang ketika berdakwah pasti ada saja orang yang mencibir atau mengatakan, “sok alim”, di situlah iman kita diuji, mau mundur atau tetap terus berdakwah. Begitupun dengan cobaan lainnya.

Namun, cobaan itu semua tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ujian para nabi terdahulu, bahkan para nabi menghadapinya dengan penuh kesabaran, karena mereka melihat ujian itu adalah anugerah dan jalan untuk menaikkan derajat mereka.

|| BACA JUGA : Syeikh Muhammad Yasir Al-Burhani: Tingkatan Para Wali Allah

Ujian Para Nabi

Nabi Nuh alaihis salam berdakwah selama 950 tahun dan hanya sedikit orang yang beriman. Pada akhirnya Nabi Nuh alaihis salam dan pengikutnya Allah subhanahu wa ta’ala tolong dan mengazab kaumnya yang ingkar dengan menenggelamkan dalam bencana banjir.

Lalu kaum ‘Ad yang diutus kepada Nabi Hud alaihis salam dan kaum Tsamud yang diutus kepada Nabi Sholeh alaihis salam, Allah subhanahu wa ta’ala hancurkan tempat tinggal mereka karena telah durhaka kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Nabi Ibrahim alaihis salam berdakwah kepada orang yang menyembah berhala untuk menegakkan tauhid, hingga akhirnya mereka membakar Nabi Ibrahim alaihis salam. Tapi meskipun Nabi Ibrahim alaihis salam mendapat ujian berat seperti itu, beliau tetap sabar, dan Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan api itu terasa dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim alaihis salam.

Kisah Nabi Luth alaihis salam yang berdakwah agar umatnya yang LGBT ini kembali kepada fitrahnya dan beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, lalu bagi yang tidak mematuhi perintah Tuhannya, ia akan mendapatkan azab. Kaum Sodom dengan sombongnya malah menantang Nabi Luth alaihis salam dan mengatakan, segerakan saja azabnya.

Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mengabulkan doanya Nabi Luth alaihis salam. Datanglah malaikat yang Allah subhanahu wa ta’ala perintahkan untuk membinasakan kaum dzolim tersebut, termasuk istri Nabi Luth, yang juga kafir, dengan cara tanah di tempat kaum Sodom diangkat ke atas, lalu dibalikan ke tanah oleh malaikat yang sekarang jadi Laut Mati tepatnya di Yordania.

Begitupun kaum Nabi Syu’aib alaihis salam mereka menjadi kaum yang berbuat kerusakan di dumi, sehingga Allah subhanahu wa ta’ala datangkan gempa dahsyat dan kaum tersebut mati bergelimpangan.

Nabi Zakariya alaihis salam baru dikasih anak saat usianya mencapai sembilan puluh tahun. Allah subhanahu wa ta’ala akan menolong hamba-Nya yang tetap dalam kebenaran, menjaga keimanan, dan lolos dalam menjalankan ujiannya.

Jalur Keturunan Para Nabi

Nabi Ibrahim alaihis salam dikaruniai dua putra, yaitu Nabi Ishak alaihis salam dan Ismail alaihis salam. Semua nabi setelah Nabi Ibrahim alaihis salam adalah keturunannya Nabi Ibrahim alaihis salam jalur Nabi Ishak alaihis salam, kecuali Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, beliau adalah keturunan Nabi Ibrahim alaihis salam jalur Nabi Ismail alaihis salam.

 

Tafsir-Surat-Al-Ankabut

Penjelasan Tafsir Surat Al-‘Ankabut dari Ustdazah Nabilah

Di ayat 30 surat ini menyebutkan orang secara personal, bukan kelompok, seperti Qarun, Firaun, dan Haman, karena untuk menunjukkan kepada kaum Quraish bahwa petinggi kaum kafir tersebut mendapatkan azab berat sebab sombong, kufur, dan berbuat kezaliman.

Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mengazab mereka dengan tanpa dosa (akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri) disebabkan mereka telah melakukan dosa.

Tadabbur Isi Kandungan dalam Al-Qur’an

Pada ayat ke 45 surat Al-‘Ankabut yang berisi untuk anjuran membaca Al-Qur’an, bukan hanya untuk membaca dengan fasih, tapi juga dianjurkan untuk mendalami arti dari ayat-ayat Al-Qur’an.

Karena ada orang baca Al-Qur’an tapi masih pacaran, juga ada orang sholat tapi masih suka melawan orang tua. Jika ada orang seperti itu tandanya ibadahnya ada yang belum benar dan hatinya belum mengenal Allah subhanahu wa ta’ala. Maka bacalah Al-Qur’an berikut isinya supaya mengetahui tujuan hidup, bagaimana merancang kehidupan kita, juga bisa mencegah kita dari perbuatan munkar.

“Al-Qur’an jelas di dada orang yang berilmu, jika ingin hidup kita terarah, jelas tujuannya, maka baca dan menulis serta belajar Al-Qur’an, karena tidak cukup dengan rajin tilawah, mengaji, dan tahfidz saja, akan tetapi butuh juga untuk mencari ilmu,” jelas Ustadzah Nabilah.

Dakwah kepada Ahlul Kitab

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saat berdakwah kepada ahlul kitab (kaum yahudi dan nasrani yang berpegang teguh pada ajaran kitab Allah selain kitab Al-Qur’an) yang dibahas titik kebersamaannya, bukan dicari perbedaannya. Seperti membahas bahwa Tuhannya dengan Tuhan mereka sama yaitu Allah subhanahu wa ta’ala.

Kaum kafir pun mengetahui dan meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah nabi akhir zaman, karena informasi ini ada di kitab mereka (Taurat dan Injil), tetapi mereka sombong dan tidak mau mengakuinya karena Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bukan berasal dari kaumnya.

Orang yang tidak beriman dengan Al-Qur’an sesungguhnya adalah orang yang sangat rugi. Semoga kita semua selalu istiqomah menjadi orang beriman yang bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Wallohu A’lam

Oleh Dewi Anggraeni / Tim Media Pesantren Ibnu Syam
Editor Muhammad Isra Rafid

This article have

0 Comment

Leave a Comment