Wednesday, 18 Sep 2024
  • Disinilah lahirnya para penghafal al-Qur'an yang fasih & rasikh
  • Disinilah lahirnya para penghafal al-Qur'an yang fasih & rasikh

‘Jadilah Agen Perubahan’, Inilah Motivasi dari Pimpinan saat HUT ke 79 RI

Penghormatan Umum saat Upacara Pengibaran Bendera

Pengibaran Bendera Merah Putih saat HUT ke 79 RI

PESANTREN IBNU SYAMPada hari Sabtu, 17 Agustus 2024, pukul 07.00 WIB, Pesantren Ibnu Syam menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Lapangan Pesantren Ibnu Syam II, dalam rangka Hari Ulang Tahun ke 79 Republik Indonesia. Upacara tersebut dihadiri oleh Pembina, Pimpinan, Para Undangan, Seluruh SDM, dan Para Santri Pesantren Ibnu Syam.

Pembina Upacara Bendera Merah Putih ini adalah Pimpinan Pesantren Ibnu Syam yaitu Dr. KH. Slamet Ibnu Syam, Lc., M.A. dalam amanatnya ia menyampaikan motivasi untuk seluruh keluarga Pesantren Ibnu Syam, khususnya para santrinya, sebagaimana berikut ini:

Tips Menjadikan Kegiatan Mubah agar Bernilai Pahala

Dr. Slamet mengatakan, “kalau apa yang kita lakukan pengen bernilai ibadah, maka harus niatnya yang bener, perbaiki niatnya, sebab niat itu bisa merubah dari adat menjadi ibadat. Sebaliknya, niat itu bisa merubah dari ibadat menjadi adat.”

Beliau pun menjelaskan caranya yaitu, jika kita niatkan dalam hati ketika hendak makan, ”saya niat makan ini agar kuat ketika melaksanakan ibadah.” Kemudian, niatkan tidur ini agar nanti subuh bisa bangun dan sholat subuh berjamaah. Maka semua hal mubah yang diniatkan untuk ibadah itu bernilai pahala.

Namun, niat baik hendaknya dijaga utuh agar tidak terpleset ke arah yang dilarang. Misal kebiasaan berkumpul di masjid lalu sholat, jika niatnya salah, seperti ingin dilihat oleh lain, maka itu menjadi riya (haram).

Selanjutnya, pada kegiatan upacara ini Dr. Slamet mengajak kepada seluruh hadirin agar meluruskan niat saat hadir di lapangan upacara tersebut. Bahwa perlu hadirnya niat lurus dalam hatinya sebagai bentuk kecintaan kepada negeri, agar bernilai pahala. Hal ini seperti slogan yang disampaikan ulama Indonesia sebagai berikut:

حب الوطن من الإيمان

Artinya: “Cinta tanah air bagian dari iman”

Dr. Slamet pun menjelaskan, bahwa setiap gerak gerik kita yang diniatkan untuk menggapai ridho Allah subhanahu wa ta’ala, maka insya Allah kita hidupnya akan disertai kesuksesan, taufik, inayah, dan keberkahan dari Allah SWT.

Makna Kemerdekaan

Dr. Slamet memaparkan bahwa makna merdeka adalah ketika bangsa tersebut dapat berdiri kokoh, tidak bergantung kepada siapa pun. Merdeka adalah ketika keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia betul-betul terjadi.

BACA JUGA: Motivasi saat Milad ke-6 dan Khutbatul Iftitah Pesantren Ibnu Syam

Jadilah Agen Perubahan

Dr. Slamet menjelaskan, bahwa secara tertulis negara Indonesia sudah merdeka, namun secara haqiqi negara kita masih berjuang untuk merdeka. Harapan bersama, para santri Pesantren Ibnu Syam menjadi penerus kemajuan bangsa. Orang-orang yang mesti berjuang untuk menggapai kemerdekaan haqiqi untuk Bangsa Indonesia.

Dengan ilmu, iman, karya, inovasi yang dimiliki, insya Allah nanti lahir dari santri Pesantren Ibnu Syam orang-orang yang dapat menjadikan Bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka secara haqiqi. Semua sumber ilmu tersebut ada dalam Al-Qur’an. Kalamullah menjadi pegangan para santri untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

Berikut motivasi sekaligus nasihat dari Dr. Slamet kepada para santri:

“Tidak ada orang hebat yang lahir dari zona nyaman. Dan kalian calon orang-orang sukses, karena sudah berani keluar dari zona nyaman, di saat orang lain sedang nyaman-nyaman tidur di sofa, dalam pangkuan orang tuanya, kalian sudah berangkat dari Aceh atau Irian Jaya ke Pesantren, berjuang untuk menimba ilmu. Jangan salah niat, niatkan semuanya untuk menggapai ridho Allah SWT, niatkan agar bisa memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk makhluk Allah.”

Hal ini sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yaitu:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” (HR Thabrani).

Dr. Slamet meyakinkan santrinya dengan mengatakan, “kalian punya Al-Qur’an, hadits, iman, dan Allah SWT yang akan mengantarkan kalian menjadi orang-orang sukses. Selalu percaya diri, jangan pesimis.”

Beliau mengutip quotes berikut:

كن متفائلا ولا تكن متشائما

Artinya: “Jadilah orang yang optimis dan jangan pesimis.”

Doa agar Selalu Tertanam Rasa Optimis

Dr. Slamet menceritakan kisah dalam Al-Qur’an, Thalut adalah pemimpin yang pengikutnya cuma sedikit, sedangkan pengikut Jalut sangat banyak. Namun, Thalut selalu optimis, ia yakin tidak akan dapat dikalahkan oleh pasukan Jalut. Thalut juga membaca doa saat hendak melawan Jalut dan pasukannya, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 250:

رَبَّنَاۤ أَفۡرِغۡ عَلَیۡنَا صَبۡرࣰا وَثَبِّتۡ أَقۡدَامَنَا وَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ

Artinya: “… Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, dan kokohkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

Itulah doa yang dibaca Thalut sehingga dapat mengalahkan Jalut dan pasukannya. Berdasarkan kisah di atas, dapat dijadikan motivasi bersama bahwa ketika seseorang mendapati keterbatasan wawasan atau ekonomi, jangan menjadi pengikut Jalut yang tidak maju, tapi harus jadi pengikut Thalut yang selalu optimis.

Hal ini karena Allah SWT sudah memberikan kejayaan, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

“Yang besar cuma Allah, yang lain itu kecil,” demikian Dr. Slamet memotivasi santrinya.

Tujuan setelah Sukses

Dr. Slamet menasihati, “setelah sukses jangan pernah sombong, tetap harus tawadhu (rendah hati).”

Sebagaimana Rasulullah SAW ketika sudah sukses di Madinah senantiasa bersifat pemaaf, berpikir, berjiwa cerdas, bertindak inovatif, berhati khusu’, dan akhlak yang penuh dengan ketawadhuan. Itu semua diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadits.

Semoga para santri Pesantren Ibnu Syam dapat menjadi pribadi-pribadi yang merdeka. Insya Allah kemerdekaan haqiqi akan tercapai ketika kita menginjakkan kaki kita di surga firdaus bersama Baginda Rasulullah SAW. Setiap kita harus siap menarik kawannya yang belum masuk surga.

Mari kita bahu membahu dalam menyongsong kemerdekaan yang sesungguhnya bagi Bangsa Indonesia dan kemerdekaan bagi kita sebagai seorang muslim.

Amanat ini beliau menutupnya dengan kalimat berikut:

“Maka hari ini menjadi hari yang penuh motivasi buat kita membuat karya untuk kebaikan bagi makhluk Allah SWT di mana pun berada.”

Sebelum ditutup, ada motivasi juga dari Ustadzah Dien yaitu keponakannya Dr. Slamet, beliau menyampaikan motivasi menggunakan bahasa inggris, yang kemudian di akhir disampaikan intinya yaitu sebagai berikut, “jaga sholat, dan jangan lupa murojaah, serta jaga hafalanmu,” motivasi dari Ustadzah Dien.

Perlombaan Agustusan 

Di puncak acara perayaan 17 Agustusan ini Pesantren mengadakan berbagai perlombaan bagi santri dan Asatidzah nya. Berikut perlombaan bagi Ustadzah dan Santri Putri:

  • Tiap miaw-miaw
  • Kelabang balon
  • Estapet air
  • Bando pingpong
  • Goyang mimik
  • Besek berkah
  • Main field
  • Ranking 1

Lomba Balap Karung Santri Putra

Perlombaan bagi santri putra di antaranya:

  • Balap karung
  • Estapet kelereng
  • Makan kerupuk
  • Senam muka
  • Hasta karya
  • Estafet air
  • Suit jalan
  • Panco arab

Penutup

Demikian rangkaian kegiatan saat Perayaan HUT ke 79 Republik Indonesia yang diiringi motivasi power full dari Pimpinan Pesantren Ibnu Syam yaitu Dr. Slamet untuk kita bersama. Semoga bermanfaat, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Tim Media Pesantren Ibnu Syam

This article have

0 Comment

Leave a Comment