PESANTREN IBNU SYAM – Sedekah, baik yang wajib disalurkan seperti zakat, maupun sedekah sunah, keduanya merupakan salah satu pilar ajaran Islam. Bersedekah memiliki banyak keutamaan.
Pada umumnya keutamaan bersedekah bagi umat islam sudah familiar. Namun, tidak sedikit keutamaan bersedekah yang lainnya belum diketahui. Keutamaan tersebut tidak hanya diberikan saat masih di dunia, melainkan juga kelak nanti di akhirat.
Pada kali ini penulis akan mengungkapkan delapan keutamaan bersedekah. Di antaranya sebagai berikut:
Rasulullah berjanji dalam hal ini. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits berikut:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ
Artinya: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya,” (HR Muslim).
Harta yang seseorang sedekahkan pasti Allah subhanahu wa ta’ala akan ganti. Allah SWT akan mengganti sedekah tersebut saat masih di dunia. Kemudian Allah SWT akan memberikan pahala di akhirat kelak. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Saba ayat 39:
مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Artinya: “… Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.”
Allah SWT memberikan perumpamaan yang sangat indah. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.”
Rasulullah SWT bersabda:
وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةَ
Artinya: “Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah,” (HR Abu Daud).
Perlu kita pahami secara utuh bahwa sakit merupakan bagian dari takdir Allah SWT. Kewajiban pertama ketika sakit adalah sabar menerima takdir Allah. Pada waktu yang sama ia melakukan ikhtiar untuk mencapai kesembuhan. Kemudian di antara ikhtiar itu adalah dengan sedekah.
Bahkan malaikat berdoa untuk orang yang bersedekah. Sebagaimana dalam hadits nabi berikut ini:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Artinya: “Tidaklah ada suatu hari pun di mana hamba-hamba Allah masuk pada waktu pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Maka salah satu di antara mereka berdoa, ‘Ya Allah berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfak.’ Dan malaikat yang lainnya berdoa, ‘Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang-orang yang menahan hartanya’,” (HR Bukhari dan Muslim).
|| BACA JUGA: QURBANMU HADIRKAN KEBERKAHAN & SENYUMAN PARA SANTRI PENGHAFAL QUR’AN
Orang yang gemar bersedekah, hartanya akan berkah. Yakni menambah kebaikannya. Menambah ketaatannya kepada Allah SWT. Sesuai penjelasan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 276:
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ
Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ تُطْفِيءُ غَضَبَ الرَّبِّ
Artinya: “Sungguh, sedekah yang dirahasiakan itu dapat meredam amarah Allah,” (HR Ath-Thabarani).
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 271:
إِن تُبۡدُواْ ٱلصَّدَقَٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۖ وَإِن تُخۡفُوهَا وَتُؤۡتُوهَا ٱلۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّـَٔاتِكُمۡۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ
Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Teliti atas apa yang kamu kerjakan.”
Makna dari kalimat “menampakkan sedekah itu baik” adalah apabila tujuannya untuk memberi keteladanan dan memotivasi orang lain agar sedekah.
Rasulullah SAW memberikan informasi cara agar umatnya dapat masuk surga dengan penuh keselamatan. Hal ini terdapat dalam hadits berikut:
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ
Artinya: “Barang siapa yang termasuk ahli sedekah, niscaya ia dipanggil (masuk surga) dari pintu sedekah,” (HR Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda:
اِتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
Artinya: “Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma,” (Muttafaq ‘Alaih).
Hadits di atas menjelaskan bahwa sekecil apapun barang maupun jasa yang disedekahkan, pahalanya luar biasa. Para ulama sering mengingatkan bahwa yang paling utama dalam sedekah yaitu pada niatnya. Karena yang sampai kepada Allah SWT adalah niat sedekah daripada hamba-Nya, bukan nominalnya. Dari sini menjadi motivasi untuk terus istiqomah meluruskan niat.
Sedekah akan menjadi naungan pada yaumul mahsyar kelak. Di saat semua orang kepanasan karena begitu dekatnya matahari hingga banyak orang yang tenggelam oleh keringatnya sendiri. Akan tetapi, orang yang bersedekah akan mendapat naungan dari sedekahnya. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ ظِلَّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ
Artinya: “Sesungguhnya naungan seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya,” (HR. Ahmad).
Demikian delapan keutamaan bersedekah yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadits. Semoga bermanfaat, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Tim Multimedia Pesantren Ibnu Syam
Leave a Comment